Awali Harimu dengan Lebih Berarti

Dzikir Bersama (dokpri)

Mengawali awal hari yang penuh keberkahan ini alangkah nikmatnya jika dilakukan dengan sebuah aktivitas yang berarti donk. Termasuk dalam hal ini yaitu memulai awal tahun dengan yang berarti. Tentu saja, saatnya merubah pola pikir kita dengan pikiran yang positif sesuai dengan anjuran agama. Hal ini tentu saja sebuah sebab-akibat bahwasanya hidup di dunia hanya sementara saja. Namun yang kekal adalah di akhirat kelak.

Banyak kegiatan yang sudah mulai diubah, dari adanya pergantian tahun. Jika tahun-tahun sebelumnya selalu didominasi dengan aktivitas membakar petasan dan semburan warna warni di awan. Namun, momen pergantian tahun 2019 sudah diganti dengan aktivitas berarti. Banyak pimpinan wilayah suatu daerah merubah pola untuk tidak mengumbar kesia-siaan dalam pergantian tahun. Termasuk dalam hal ini, yaitu pemerintahan kabupaten Bogor yang masih dipimpin oleh Bu Nurhayanti  membuat sebuah himbauan tertanggal 28 Desember 2018 untuk tidak merayakan akhir tahun dengan sebuah pesta.
Surat Edaran Himbauan dari Bu Nurhayanti (dokpri)

Adapun poin himbauan dari Bu Nurhayanti antara lain: tidak merayakan malam pergantian tahun baru, tidak menyalakan kembang api, petasan, dan peniupan terompet, tidak ada hiburan dan hura-hura, aktif dan produktif dalam memberantas kemaksiatan, berkumpul dengan keluarga di rumah untuk berkhidmat, khusus bagi yang beragama islam agar melakukan sholat berjamaah, dzikir, istighosah, dan muhasabah diri. Nampaknya himbauan dari bu Nurhayati, sangat berarti dan memberikan efek kepada masyarakat Kabupaten Bogor dengan hampir 80% efektif. Karena tidak ada bunyi petasan atau kembang api yang membuat kaget dan fenomena yang menghammburkan uang. Apalagi melihat kondisi saudara kita yang banyak terkena musibah, seperti Palu dan Donggala, Sulawesi, Tsunami Banten dan Lampung, dan yang terakhir bencana longsor di Cisolok Sukabumi sore hari di 31 Desember 2018.
Dzikir Bersama (dokpri)

Nah, menyemangati untuk aktivitas dalam pergantian tahun supaya lebih berarti, akhirnya di dekat rumahku dilaksanakanlah sebuah aktivitas dzikir dan tausiyah di Masjid Al Barokah Kel. Cirimekar Kec. Cibinong Kab. Bogor. Aktivitas untuk perenungan dan memperbaiki diri menjadi lebih baik tersebut juga turut dihadiri oleh masyarakat yang bukan saja berada di wilayah RT.001 RW.003, namun juga secara umum RW.003 dan ada juga menyebar ke daerah lain yang turut hadir. Dan aku mencoba untuk hadir karena aktivitas ini bisa sebagai sarana bersilaturahmi bersama warga untuk menjalin kedekatan dan kebersamaan sesama warga.

Diawali dengan adanya dzikir, dan shalawat aktivitas dimulai secara bersama-sama setelah menunaikan sholat Isya secara berjamaah pula. Setelah berdzikir berjamaah yang singkat selama 45 menitan itu, akhirnya ada sebuah pengisian ruhani berupa tausiyah dari para asatidz yang biasa mengisi kajian di masjid Al-Barokah. Sebelum tausiyah, ada Kata Sambutan dari Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al-Barokah yaitu Ustadz Tajudin, dan juga Kata Sambutan dari Ketua RT.001 yaitu Ustadz Fahmi Aulia. Ustadz Tajudin hanya menyampaikan bahwa kegiatan yang diadakan bertepatan dengan momen pergantian tahun itu merupakan kali kedua. “Perdana diadakan setahun sebelumnya yaitu akhir Desember 2017, dan ini merupakan kali kedua diadakan pada 31 Desember 2018,” pungkasnya.
Ustadz Fahmi Aulis (dokpri)

Menambahi yang dikatakan oleh Ustadz Tajudin, Ustad Fahmi Aulia menyampaikan bahwa kegiatan harus selalu diisi dengan kegiatan bermanfaat. Musibah yang terjadi mungkin saja disebabkan oleh beberapa kalangan sebagai azab dari Allah, namun bagi yang terkena bencana bukan saja yang berbuat kerusakan, bahkan orang baik juga bisa terkena akibatnya. “Sebaik-baik manusia, yaitu yang berakhir dengan Husnul Khatimah meskipun dalam kondisi mendapatkan ujian musibah berupa bencana dari Allah,” ucap Ustadz fahmi Aulia.

2019 Sebagai Awal Perubahan Diri ke Arah yang Lebih Baik
Ustadz Andri (dokpri)

Dalam rangka menanggulangi bencana yang terjadi yang merupakan sebuah akibat dari ulah tangan manusia setempat, maka perlu kiranya kita melakukan kebaikan demi kebaikan. 2019 ini merupakan awal untuk melakukan perbaikan diri untuk menjadi lebih baik lagi. Ustadz Andri menyampaikan sebuah perbaikan diri di awal tahun menjadi sebuah kebaikan pula untuk aktivitas berikutnya. Menurutnya, negeri Indonesia yang sudah mulai banyak terkena bencana merupakan ulah tangan manusia itu sendiri, bisa dari pemimpin ataupun masyarakatnya sendiri. Maka Ustadz Andri menyampaikan bahwa mulailah dari diri sendiri untuk memperbaiki akhlak. Sebagai contoh perilaku yang kurang baik saat menaiki kendaraan ingin belok di jalan raya. “Jika dahulu menaiki sepeda motor, ingin belok menggunakan tangan dengan dilambaikan, namun sekarang sudah berubah yaitu dengan adanya kaki yang terayun, sebuah akhlak yang kurang baik,” ucapnya.

Ustad Andri juga melanjutkan bahwa dalam kehidupan berumah tangga, akhlak juga harus diperbaiki. Misalnya istri menyiapkan kopi untuk suami dengan sambil menemani suaminya untuk sekedar berbincang-bincang untuk merekatkaan tali cinta dalam pasangan suami istri. Bahkan, sang istri juga harus menyiapkan perbekalan yang dibutuhkan oleh suami dalam bekerja. Hal itulah yang menurut Ustadz Andri menjadi akhlak yang baik. Bahkan dalam tata krama mengucapkan salam ‘Assalamu’alaikum’ juga harus diperbaiki.

Refleksi Tahun 2018 dan Resolusi Tahun 2019
Ustadz H. Agus Salim, Lc (dokpri)

Menyambung apa yang disampaikan oleh Ustadz Andri, ada sebuah landasan yang juga harus diperbaiki selaku umat muslim yaitu tentang adanya sebuah shalat yang khusyuk agar nilai ibadahnya semakin tinggi dan bermakna. Pada saat pengisian tausiyah tersebut, Ustadz H. Agus Salim, Lc memberikan sebuah makna tentang sholat. Kualitas berikutnya dalam ibadah sholat harus lebih baik dari sholat sebelumnya. Sholat yang biasanya hanya gerak cepat atau terburu-buru, maka dengan adanya momen perubahan diri, sebaiknya sholat dilakukan dengan lebih khusyuk lagi. Bahkan yang biasa membaca ayat yang pendek sebaiknya ditingkatkan agar tidak ayat yang pendek lagi.

Bahkan Ustadz Agus memberikan sebuah kedahsyatan dalam sholat yang merupakan ibadah yang paling dekat kepada Allah. Ada doa yang maha dahsyat dalam sholat yaitu doa di antara dua sujud. Ada 8 doa yang terpanjat, diantaranya yaitu:
- pertama yaitu Robbighfirli yang berarti pengampunan akan sebuah salah dan dosa kepada Allah.
- kedua yaitu warhamni yang berarti memohon kasih sayang dari Allah
- ketiga yaitu wajburni yang berarti memohon menutupi segala aib yang ada dalam diri
- keempat yaitu warfa’ni yang berarti memohon untuk diangkat derajat
- kelima yaitu warzuqni yang berarti memohon rizqi yang baik
- keenam yaitu wahdini yang berarti memohon sebuah petunjuk kebaikan
- ketujuh yaitu wa’afini yang berarti memohon kesehatan diri dan jiwa
- Kedelapan yaitu wa’fuanni yang berarti memohondiberi maaf atas segala khilaf dan salah.
Ustadz Mahmudin (dokpri)

Sebuah nilai dan makna dari doa tersebut yaitu sebuah resolusi dalam 2019 agar bisa lebih baik lagi dalam sholat dengan khusyuk dan juga lebih baik lagi dalam ibadah lainnya seperti puasa, maupun berinfaq dan beramal shaleh lainnya.
Ustadz Mahmudin pun tak mau tinggal diam saja, dalam kesempatan memberikan tausiyah, Ustadz Mahmudin memberikan sebuah refleksi dari hijrahnya Rasulullah Muhammad SAW. Dan diakhiri dengan kembali bermuhasabah yang dipimpin oleh Ustadz Kholil yang menegaskan tentang nikmatnya hidup berkeluarga untuk saling memperbaiki diri secara bersama-sama. Beberapa hadirin yang hadir sempat menangis dan meneteskan air mata untuk mengingat kesalahan dan dosa yang diperbuat. Dan sebagai edisi terakhir yaitu adanya sebuah doa yang dipimpin oleh Ustadz Tajudin yang juga selaku Ketua DKM.
Ustadz Kholil (dokpri)

Kegiatan memaknai hari dengan berdzikir tersebut akhirnya diakhiri dengan saling bersilaturahmi kembali dengan makan bersama dalam satu nampan dengan menu yang dibuat oleh warga bersama di RT.001 RW.003. Kenikmatan dalam memperbaiki diri semoga bisa meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah.
Ustadz Tajuddin (dokpri)

Kuy, dimulai bersama untuk memperbaiki diri ini.





Komentar

  1. Masyaa Allah ini adalah aktivitas yang sangat menyejukkan. Membuat semua orang merenun dan merencanakan tahun baru dengan sikap dan budi pekerti baik dan ibadah lebih baik juga.
    Semoga berkelanjutan.

    BalasHapus
  2. subhanallah semoga di 2019 menjadi tahun berkah buat kita semua aamiin

    BalasHapus
  3. Masya Allah. Senang sekali baca tulisan ini. Walaupun mungkin masyarakat yang menjalankan himbauannya belum meluas dan merata. Di Ciomas, Kab. Bogor, tempat orangtua saya tinggal, tepat malam tahun baru masih jedar-jeder petasan. Semoga tahun depan makin berkurang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiinn... Smg ya kak, pemerintahan yg baru dilantik bisa mengikuti tradisi tdk maen petasan..

      Hapus
  4. Tulisan yang adem, semoga lebih berfikiran positif dan menjadi lebih baik di tahun 2019 . Aamiin

    BalasHapus
  5. Masya Allah, kegiatannya bagus banget ini. Semoga bisa dicontoh oleh daerah-daerah lain. Dan semoga tahun-tahun selanjutnya senantiasa diberikan keberkahan. Amiiin

    BalasHapus
  6. subbahanallah.. kegiatan yang positif di malam pergantian tahun. Semoga kegiatan seperti ini dilakukan diseluruh wilayah di Indonesia

    BalasHapus
  7. Aktivitas menarik untuk menutup dan mengawali tahun baru nih mbak.
    Aku juga senang karena di daerahku sini tahun ini juga no berisik2 sama seperti di sana.

    Semoga kegiatan positif ini menyebar ke semua wilayah :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yups kak, yg ptg perubahan sikap ke arah yg lebih baik kan..

      Hapus
  8. Yg kulakukan bertahu2 saat malam tahun baru adalah bobo hahaha :P
    Tapi tetep petasan2 itu bikin aku bangun2 mulu huhuhu.
    Memang sebaiknya akhir tahun itu buat muhasabah dan berdoa, semoga 2019 lbh baik lg :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul kak, aku dan keluarga juga demikian malah kalau aku sih bunyi petasan gak ngaruh, tapi anak2 pada bangun kalo denger petasan yg berisik dn pada histeris phoby mereka, shg aku jg ikut kejaga deh.. Alhamdulillah skrg sdh minimalisir hy terdengar beberapa sj dn sayup, shg anak2 gk kejaga dr tidur mereka

      Hapus
  9. Alhamdulillah ada acara dzikir n sholawat. Saya juga pengen di kampung saya ada acara demikian. Namun karena tidak ada, saya pilih menginap di rumah budhe...kumpul2 keluarga besar

    BalasHapus
  10. Malam tahun baru di daerahku juga nggak terlalu ramai kok, tapi nggak tahu juga ya, habis jam 11 udah tidur semua di rumahku, hehe. Intinya sih aku setuju bahwa tahun baru memang harusnya lebih ke action dan rencana bukan pesta-pesta dan menghamburkan banyak uang

    BalasHapus
  11. Bagus banget ya Mas, merayakan malam tahun baru di masjid-masjid dan mendapat siraman rohani. Iya ketimbang mengeritik tentang kemaksiatan perayaan tahun baru, mending seperti ini membuat acara di masjid. Jika nanti sudah jadi kebiasaan, perayaan malam pergantian tahun jauh lebih bermakna

    BalasHapus
  12. ini teman-teman khuruj?
    malam tahun baru berusaha tidur diiringi jedar-jedor kembang api. Anakku sampai susah tidur karena berisik dari luar. huhuhu...

    Kegiatan pengajian seperti ini jauh lebih baik, ya.

    BalasHapus
  13. Masya Allah. Berfaedah kalau acara tahun baru seperti ini. Semoga tahun 2019 lebih baik dari tahun sebelumnya. aamiin

    BalasHapus
  14. alhamdulillah dapat banyak ilmu ya diawal tahun ini. semoga 2019 menjadi awal yg baik utk melakukan perubahan. aminnn.

    BalasHapus
  15. Alhamdulillah ini bikin adem mas. Mengawali tahun dengan yang lebih berarti. Semoga 2019 semakin lebih baik.

    BalasHapus
  16. Kegiatannya positif banget mba di tempatku duh petasan jedar jedur bikin anak-anak pada ketakutan, semoga yang begini menular ke tempatku

    BalasHapus
  17. Tahun baru kemaren daerah rumah udah nggak ada yg bunyiin terompet, tapi kalau petasan masih ada, namun nggak seramai tahun2 sebelumnya.

    Semoga di tahun yg akan datang, kegiatan pengajian ini banyak dilakukan di daerah2 lain ya Kak.

    BalasHapus
  18. Refleksi diri agar di tahun 2019 ini bisa menjadi pribadi yang lebih baik dari tahun sebelumnya

    BalasHapus
  19. Subhanallah.....Semoga doa2 nya terkabul untuk para koraban bencana dna bangsa ini. Aamiin

    BalasHapus
  20. Alhamdulillah, surat dari Bu Nurhayanti banyak beredar di WA grup. Jadi warga ga ada yg nongkrong2 ga jelas pas malam tahun baru. Pdhal sebelumnya, ada aja RT yg ngadain acara kumpul makan2.

    Jadi inget wktu tinggal di Solo. Pas malam tahun baru warga ngumpul di tengah gang. Ngampar pake tiker. Semacam ceramah dadakan, tapi sangat berarti. Hal yg dibahas juga sama: refleksi diri agar lebih baik di tahun berikutnya :)

    BalasHapus
  21. Masya Allah acaranya bermanfaat ini enggak hura-hura ketika malam pergantian tahun tiba. DI masjid komplek rumah saya juga ada Mas. Tapi saya absen karena masih otw dari pulang kampung.

    BalasHapus
  22. Berasa beda banget malam pergantian tahun 2018-2019 ini. Lebih banyak yang mendekatkan diri ke Allah daripada hura-hura. Alhamdulillah yaa

    BalasHapus
  23. Disaat beberapa orang merayakan pergantian tahun di luar main terompet. Lebih baik kita bersyukur dengan mendekatkan diri kepada Allah

    BalasHapus
  24. Wah acara yg bagus sekali semoga thn dpn menjadi semakin banyak yg merayakannya di.tpt ibadah dgn renungan ya..

    BalasHapus
  25. Alhamdulillah per 2019 di lingkungan saya juga ga ada yg namanya oesta kembang api, diganti dzikiran. Semoga terus berlanjut.

    BalasHapus
  26. Mas ini acara tahun baruanya bagus banget, lebih berfaedah mengadakan acara seperti ini dibanding yang hura-hura.

    BalasHapus
  27. Acara tahun baruan yang tak terlupakan dan sangat bermanfaat. Semoga hari-hari di tahun 2019 lebih berkah. Aamiin...

    BalasHapus
  28. masya allah kegiatan yang berfaedah sekali

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer