Ketika Kenyataan Tidak Seindah Harapan
Waduh... melihat kenyataan tak seindah harapan? tidaaaakkk.....
Begitulah kira-kira ekspresi semua orang jika harapan yang diinginkan tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Pernah merasakan hal itu..? kalau saya pernah bahkan sering.. hehehe.. Dulu saya bercita-cita sebagai dokter namun Alloh mentakdirkan saya menjadi guru.. kesal, sakit hati juga ada.. namun haruskah menerima kenyataan tersebut..?? ya harus diterima donk.. kan Yang Maha Menentukan Alloh, baik atau buruk selagi itu sudah kehendak Alloh, maka hal itulah yang baik menurut Alloh.
Berkaitan dengan hal tersebut, saya menerima kenyataan berbeda dari seorang Velove yang kata orang sich cantik (tapi masih kalah cantik dengan istri saya, hehehe... #secaragituloh ), namun pada kenyataannya di film terbarunya Wa'alaikumsalam Paris (WP) justru Velove menjadi seorang Itje dengan kulit kelam berasal dari desa Bojong yang berharap mendapat suami kaya berasal dari Paris.
Itje pupus karena ternyata suaminya Clement (diperankan Nino Vernandez) hanyalah seorang petani anggur berasal dari daerah pelosok di Paris yaitu di Bordeoux, 610 KM dari Paris.
Menurut Benny Setiawan sang sutradara film WP, film WP mengulas sisi humanis masyarakat di Indonesia yang glamour meskipun berasal dari desa, dan berbeda dengan kenyataan di wilayah Paris. "Ternyata memang ada di Paris yaitu Bordeaux daerah terpencil yang merupakan tempat pensiunan yang ingin hidup tenang. Daerah ini jauh dari akses telepon dan internet," ucap Kang Benny saapaan akrab Benny Setiawan saat berlangsungnya mini conference di markas KOPI (Koalisi Online Pesona Indonesia).
Kang Beny melanjutkan kehidupan di Bordeaux dengan kisah dari WP adalah sebuah gambaran tentang kehidupan suami istri yang berasal dari dua negara berbeda yaitu Indonesia - Paris. "Saat di Bordeaux tersebut kami menemukan pasangan yang sejatinya terdapat dalam kisah WP," ulas Kang Beny menceritakan pengalaman saat syuting di Bordeaux selama 20 hari.
Kembali kepada Itje, yang merupakan jelmaan dari Velove dimana dirinya berasal dari desa Bojong namun tidak ketinggalan info untuk dapat update status dan perkembangan shopaholic. Velove mengatakan bahwa Itje adalah peran dalam film WP yang berbeda jauh dengan dirinya, nah aktor harus bisa memerankan itu. "Acting is being not yourself," pungkas Velove ringan.
Velove melanjutkan bahwa dalam perannya sebagai Itje, dirinya melihat sosok wanita Indonesia yang tinggal di Bordeaux seperti yang dijelaskan oleh kang Benny di atas.
Berbeda dengan Itje, Clement sendiri juga diperankan total oleh Nino Fernandez.
Nino mengatakan bahwa aktor harus bisa memerankan siapa saja. "Bisa sebagai pemeran gay, aktor laga ataupun lainnya," ucap pria berumur 32 tahun ini.
Nino melanjutkan penjelasannya kembali bahwa perannya sebagai pria bule asal Paris ini memang bukan jati dirinya. "Dalam peran sebaga Clement saya berbicara bahasa Paris dalam 4 halaman naskah," kenang Nino bahagia karena mendapat apresiasi dari masyarakat setempat terkait logat bicara Perancisnya.
Film WP produksi Maxima Pictures yang bergenre Romantic Comedy menghadirkan sebuah keseharian masyarakat Indonesia untuk bangga sebagai bangsa Indonesia. Selain itu baik Velove maupun Nino juga memberikan sebuah message dari adanya film ini, antara lain:
1. Uang tidak bisa dibeli untuk kebahagiaan.
2. Happy itu datang dari hati dan pikiran.
3. Masyarakat sudah seharusnya menjalankan ajaran agama sebaiknya
Kisah dalam film WP ini memberikan sebuah nasehat bahwa kenyataan baik/buruk asalkan itu kehendak Ilahi adalah yang terbaik untuk manusia.
Mau tahu lebih banyak inspirasi dalam film ini, silakan saksikan filmnya di bioskop mulai 17 Maret 2016.
sumber gambar : dokumentasi pribadi dan kopi
Begitulah kira-kira ekspresi semua orang jika harapan yang diinginkan tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Pernah merasakan hal itu..? kalau saya pernah bahkan sering.. hehehe.. Dulu saya bercita-cita sebagai dokter namun Alloh mentakdirkan saya menjadi guru.. kesal, sakit hati juga ada.. namun haruskah menerima kenyataan tersebut..?? ya harus diterima donk.. kan Yang Maha Menentukan Alloh, baik atau buruk selagi itu sudah kehendak Alloh, maka hal itulah yang baik menurut Alloh.
Berkaitan dengan hal tersebut, saya menerima kenyataan berbeda dari seorang Velove yang kata orang sich cantik (tapi masih kalah cantik dengan istri saya, hehehe... #secaragituloh ), namun pada kenyataannya di film terbarunya Wa'alaikumsalam Paris (WP) justru Velove menjadi seorang Itje dengan kulit kelam berasal dari desa Bojong yang berharap mendapat suami kaya berasal dari Paris.
Itje pupus karena ternyata suaminya Clement (diperankan Nino Vernandez) hanyalah seorang petani anggur berasal dari daerah pelosok di Paris yaitu di Bordeoux, 610 KM dari Paris.
Menurut Benny Setiawan sang sutradara film WP, film WP mengulas sisi humanis masyarakat di Indonesia yang glamour meskipun berasal dari desa, dan berbeda dengan kenyataan di wilayah Paris. "Ternyata memang ada di Paris yaitu Bordeaux daerah terpencil yang merupakan tempat pensiunan yang ingin hidup tenang. Daerah ini jauh dari akses telepon dan internet," ucap Kang Benny saapaan akrab Benny Setiawan saat berlangsungnya mini conference di markas KOPI (Koalisi Online Pesona Indonesia).
Kang Beny melanjutkan kehidupan di Bordeaux dengan kisah dari WP adalah sebuah gambaran tentang kehidupan suami istri yang berasal dari dua negara berbeda yaitu Indonesia - Paris. "Saat di Bordeaux tersebut kami menemukan pasangan yang sejatinya terdapat dalam kisah WP," ulas Kang Beny menceritakan pengalaman saat syuting di Bordeaux selama 20 hari.
Kembali kepada Itje, yang merupakan jelmaan dari Velove dimana dirinya berasal dari desa Bojong namun tidak ketinggalan info untuk dapat update status dan perkembangan shopaholic. Velove mengatakan bahwa Itje adalah peran dalam film WP yang berbeda jauh dengan dirinya, nah aktor harus bisa memerankan itu. "Acting is being not yourself," pungkas Velove ringan.
Velove melanjutkan bahwa dalam perannya sebagai Itje, dirinya melihat sosok wanita Indonesia yang tinggal di Bordeaux seperti yang dijelaskan oleh kang Benny di atas.
Berbeda dengan Itje, Clement sendiri juga diperankan total oleh Nino Fernandez.
Nino mengatakan bahwa aktor harus bisa memerankan siapa saja. "Bisa sebagai pemeran gay, aktor laga ataupun lainnya," ucap pria berumur 32 tahun ini.
Nino melanjutkan penjelasannya kembali bahwa perannya sebagai pria bule asal Paris ini memang bukan jati dirinya. "Dalam peran sebaga Clement saya berbicara bahasa Paris dalam 4 halaman naskah," kenang Nino bahagia karena mendapat apresiasi dari masyarakat setempat terkait logat bicara Perancisnya.
Film WP produksi Maxima Pictures yang bergenre Romantic Comedy menghadirkan sebuah keseharian masyarakat Indonesia untuk bangga sebagai bangsa Indonesia. Selain itu baik Velove maupun Nino juga memberikan sebuah message dari adanya film ini, antara lain:
1. Uang tidak bisa dibeli untuk kebahagiaan.
2. Happy itu datang dari hati dan pikiran.
3. Masyarakat sudah seharusnya menjalankan ajaran agama sebaiknya
Kisah dalam film WP ini memberikan sebuah nasehat bahwa kenyataan baik/buruk asalkan itu kehendak Ilahi adalah yang terbaik untuk manusia.
Mau tahu lebih banyak inspirasi dalam film ini, silakan saksikan filmnya di bioskop mulai 17 Maret 2016.
Komentar
Posting Komentar