Menikmati Kebahagiaan dengan Sajian Minuman Sehat ala Milenial

dokpri


Jalan-jalan ke lokasi wisata di Kota Tua Jakarta adalah sebuah keindahan tersendiri bagiku. Tak ada kata yang penuh kenikmatan di kali ketiga berwisata di Kota Tua. Menikmati Kota Tua memang harus menikmati kesukaan penuh suka dan makna.

Pagi itu, di hari Kamis, 25 September 2019 aku berjalan menuju lorong demi lorong bangunan yang ada di Kota Tua. Saat itu, ditemukanlah sebuah cafe dengan konsep milenial namun menjual minuman tradisi lama (alay).

Aku masuk ke kafe yang bernama Acaraki sekitar jam 11an bersamaan dengan teman-teman dari ISB. Agenda bertajuk #ISBTrip tersebut menggodaku untuk menelusuri lebih jauh tentang jamu yang merupakan salah satu warisan leluhur dari negeri Indonesia tercinta.

Jamu ini adalah salah satu ketertarikanku dalam mengikuti #ISBTrip karena terkait minuman kesehatan. Kenapa harus Jamu dan ada apa dengan Jamu? Nah, kegiatan #ISBTrip tersebut diawali dengan kegiatan trip di Pelabuhan Sunda Kelapa dan menjelajah museum Syahbandar dan Museum Bahari.

Menjelajah di Pelabuhan Sunda Kelapa dengan banyaknya kapal-kapal yang sedang berlabuh dan singgah sebentar untuk mengantar barang-barang yang ada. Debu yang melanda di Pelabuhan Sunda Kelapa mengundang hidung menghirup udara yang tidak baik. Agar tidak terserang penyakit karena debu yang kotor, akhirnya kukenakan Masker Nexcare yang bermanfaat bagiku. Masker Nexcare tersebut ternyata terbuat dari bahan serat yang tidak mudah dimasuki oleh debu yang ekstrem. Sungguh bermanfaat sehingga menemani perjalanan #ISBTrip dengan penuh semangat.

Menariknya lagi di Pelabuhan Sunda Kelapa, kupikir hanya persinggahan kapal cargo untuk mengangkut barang saja. Namun, ada eksotisme yang tak kukira dengan lokasi yang instagrammable. Panduan dari guide Mbak Ira Lathief menunjangku bisa mengambil foto dan membuat konten untuk instagram. Dan rasa lelah saat di Pelabuhan Sunda Kelapa dan Museum Syahbandar maupun Museum Bahari terhilangkan dengan adanya Aqua yang sangat membantu. Air mineral Aqua sangat membantu agar aku bisa semangat dalam mengikuti kegiatan yang penuh rasa suka ini.

Nah, setelah menjelajah tersebut, akhirnya ditutup dengan info menarik tentang Jamu. Rasa penasaranku akan Jamu terjawab sudah di Acaraki dengan bantuan dari owner Acaraki yang bernama Jony Yuwono, dan pelayan Acaraki yang memandu suka penuh bahagia.

Tak ada yang penuh suka cita lagi saat dijelaskan oleh Jony bahwa Jamu berasal dari bahasa Sansekerta yaitu Jampi Husodo. Dengan menilik arti lebih jauh bahwa Jampi berarti doa, dan Husodo berarti Sehat maka Jampi Husodo bermakna Doa Kesehatan.

Saat ini persepsi tentang jamu sudah mulai dibuyarkan yaitu dengan adanya makna bahwa jamu lebih bermakna kepada pengobatan untuk kaum pria saat berhubungan badan dengan istrinya untuk lebih lama. Kondisi ini tentu menjadi salah satu alasan tersendiri bagiku Jony dalam membuat Acaraki Cafe. Menurut Jony, bahwa makna Jamu harus segera dikembalikan salah satunya dengan alasan darinya dengan membuat cafe jamu yang bernama Acaraki.
Jony Yuwono, owner Acaraki (dokri)

Makna yang salah itu sendiri, akhirnya Jony menjelaskan bahwa jamu tidak bisa pula dibandingkan dengan obat modern yang ada. Jika obat modern parameter menggunakan stopwatch dimana saat sakit maka dengan waktu yang ada di stopwatch akan bergerak pada skala tertentu untuk menyehatkan. Namun, berbeda dengan Jamu yang menggunakan tolok ukur sebagai parameternya yaitu Body, Mind, dan Spirit. Body yaitu dengan kondisi fisik, Mind yaitu dengan Mental, dan Spirit yaitu dengan Spiritual. Dan tolok ukur itu merupakan hal yang menjadikan diri ini sehat.

Saat awal sebelum masuk ke dalam Acaraki, sekilas kubaca tentang cafe Acaraki ini dari plang billboardnya. aku mengira bahwa Acaraki ini berasal dari Bahasa Jepang atau oriental sepertiku (ups, gaje dikit ah..), Namun pradugaku ternyata salah. Kebenaran dibuktikan oleh Jony dengan membeberkan bahwa Acaraki berasal dari Bahasa Sansekerta yang berarti Peracik Jamu.
Konsep Cafe Acaraki yang instagramable (dokpri)

Berkaca dengan kondisi seperti saat ini, Acaraki memang bukan menjanjikan khasiat untuk sehat seperti halnya obat modern. Acaraki lebih mengutamakan kepada kualitas bahan-bahan pilihan sebagai racikan jamunya. Sebuah paradoks yang mengena yaitu sebuah racikan jamu dengan diri sendiri yang meraciknya tentu lebih berhati-hati dalam hal pemilihan bahan-bahannya, pengolahannya dengan kebersihannya, hingga kepada meramunya menjadi jamu. Inilah mengapa Acaraki menjadi cafe jamu dengan kualitas bahan yang utama.
Meracik jamu, kuy...

Jony menjelaskan bahwa bahan-bahan yang digunakan sebagai jamu di cafenya yang terletak di Kawasan Kota Tua ini dengan membeli langsung dari petani. Jony menegaskan bahwa bahan-bahannya yaitu dengan membeli beras dari petani di Lampung, kencur dari petani di Wonogiri, kunyit dari petani di Sidoarjo, hingga asam dari petani dari Solo. Kerjasama kepada petani tersebut tentu berdampak kepada pemberdayaan ke petani yang lebih baik. Bahkan, Jony juga mengusahakan bisa bekerjasama kembali kepada petani di Sukabumi untuk bisa mendapatkan bahan-bahan jamu yang berkualitas tinggi.
Buat jamu dulu ya,,, 

Mendengar penjelasan demi penjelasan dari Jony membuatku takjub dan segera ingin menikmati jamu racikan di Acaraki. Benar saja, aku dan penulis blog yang lainnya yang tergabung di komunitas ISB juga mencoba meracik jamu dengan arahan dari Ridho selaku salah satu acaraki (peracik jamu). Di mejaku bersama blogger lainnya seperti mas Ardan, Mas Bowo, Mas Agung dan Mbak Nunik membuat jamu Beras Kencur. Kupikir Beras Kencur yang akan dibuat ini sama, ternyata aku salah. Beras kencur yang dibuat yaitu Beras Kencur Tubruk (Roasted) dan Beras Kencur (Saring).
Menu Jamu yang kubuat bersama teman semeja di acaraki (dokpri)

Membuat jamu perlahan demi perlahan dengan arahan acaraki Ridho membuatku semakin bersemangat mencoba jamu yang diracik olehku, eaaa... Kenikmatan racikan sendiri sungguh nikmat loh. Namun, di kala menikmati racikan jamuku, ternyata acaraki Ridho membuat menu jamu lainnya yaitu Golden Sparkling yang merupakan minuman jamu dengan bahan kunyit asam, sugar and sparkled with soda. Minuman Golden Sparkled bisa didapatkan dengan harga Rp. 30.000,-.
Jamu Golden Sparkling (dokpri)

Matahari pun turut menjelajah juga. Siang pun menerpa. Waktu menunjukkan pukul 12 lebih. Saatnya makan siang dan tak lupa kupesan jamu yang ada di acaraki. Mataku tertuju pada sebuah jamu bertuliskan Bareskrim. Ternyata Bareskrim merupakan sebuah nama racikan jamu dengan perpaduan beras kencur berpadu dalam es krim. Sebuah nama yang dipadu dengan konsep milenial. Disinilah sebernarnya perpaduan yang unik mengubah warisan leluhur berupa jamu dengan konsep kekinian yang milenial bahkan instagramable loh.

Jami Bareskrim (dokpri)

Ternyata, tanpa mengurangi sebuah kebermanfaatan dari minum jamu yang biasanya terasa pahit bisa dipadu dengan rasa yang nikmat berupa es krim seperti inovasi dari acaraki. Konsep kekinian yang merupakan inovasi ke kondisi milenial dan berpadu dengan cafe yang tertata secara instagramable ini bisa melahirkan sebuah konsep yang lebih bermakna penuh kebahagiaan loh. Memantik rasa penuh suka bagiku. Rasanya ingin kembali ke Acaraki yang terletak di Gedung Kerta Niaga 3 Kota Tua, Jalan Pintu Besar Utara No. 11 Wisata Kota Tua Jakarta. Kuy, Berbahagia...
Varian menu jamu di acaraki
Varian menu jamu di acaraki

Komentar

  1. Wah kebetulab nih, suka banget main ke Kota Tua. Mengunjungi museum-museum lalu nongki kalo udah capek. Boleh banget nyobain jamu masa kini. Bayanginnya aja udah berasa seger, wkwk.

    BalasHapus
  2. Aku nih penggemar jamu bangeett. Terutama beras kencur dan kunir asem

    Semoga bisa cuss ke kafe jamu ini

    BalasHapus
  3. Penasaran sama rasa jamunya ini, tapi sayangnya domisili sy jauh, jadi tidak bisa mengunjungi lokasi 😭😭😭

    BalasHapus
  4. Sekarang jamu sudah merambah ke cafe ya ... secara jamu itu biasanya dijual di gerobak pinggir jalan, keren dah ....

    BalasHapus
  5. Unik banget ya kafe nya.. menunya jamu tapi ala2 coffeeshop.. kreatif.Perlu dicoba nih kalo pas ke Jakarta

    BalasHapus
  6. Cafenya unik banget! Perpaduan antara tradisional dan kekinian. Namun tak mengurangi esensi dari jamunya :) suka baca tulisannya. Mengalir dan ga membosankan :D

    BalasHapus
  7. Aku suka sekali minum jamu apa lagi minum jamu beras kencur dan kunyit asem ya

    BalasHapus
  8. Seru banget ya Mas jalan-jalan lalu mampir ke Cafe. Menunya unik banget campuran tradisional dan kekinian. Aku juga suka minum jamu. Kapan-kapan mampir ah.

    BalasHapus
  9. Minuman tradisional jamu di racik dengan cara yang modern.. nice..
    Jadi penasaran sama jamu yang pake es krim nih...

    BalasHapus
  10. koq keliatannya seru ya minum jamu pake es krim!

    BalasHapus
  11. Wih minuman jadul tp dibuat menarik seperti zaman kekinian yaa, sehat lagi, mau coba banget ini mah

    BalasHapus
  12. Baru tahu aku kalau jamu ada asal katanua. Btw seru juga tuh si Bareskrim. Pengen tahu sendiri rasanya gimana.

    BalasHapus
  13. Saya itu sering ke kota tua ,tapi kok belum pernah lihat acaraki.
    Harganya tergolong terjangkau ya, karena bahannya dari petani langsung.
    Tempatnya tampak unik, keren abis

    BalasHapus
  14. Saya baru dua kali berwisata ke kota tua dan sangat menikmati sekali ketika kesana.. Ntar kalo saya kesana lagi mau mampir ke kafe ini.. Saya juga suka jamu..

    BalasHapus
  15. wiii jamu jadi keren begini. tadinya aku ga suka jamu jadi pengen nyoba juga.

    BalasHapus
  16. Hah serius ini jamu kang? Duh kalo jamunya model kek gini aku mau deh minum jamu setiap hari wkwk

    BalasHapus
  17. Cafenya kekinian banget ya. Paslah dengan temanya minuman millenials. Aku suka tuh kalau yang kopi pakai susu.

    BalasHapus
  18. Kuy mas sae, kita ke acaraki lagi haha, jamu nya enak, variatif, dan harga nya asik hehe

    BalasHapus
  19. Seru banget. Ternyata Acaraki itu berarti peracik jamu ya. Dengan adanya cafe jamu begini, minuman jamu jadi naik kelas deh. Boleh nih jadi daftar kunjung kalau kapan-kapan saya ada kesempatan lagi untuk main ke Kota Tua.

    BalasHapus
  20. Mantap banget bisa mendapat ilmu dan meracik jamu Acaraki ini. Soalnya pernah kesitu tempatnya exclusive dan harganya lumayan untuk ukuran jamu. Tapi memang bahannya premium ya. Jadi maklum

    BalasHapus
  21. baru kali ini lihat acara minum jamu ada es krimnya, jadi tertantang untuk mencobanya deh

    BalasHapus
  22. Ini cara menikmati jamu ala modern ya mbak. Konsepnya yang membuat jamu terasa kayak bukan jamu. Jadi lebih unik dan menyenangkan.

    BalasHapus
  23. Seru juga mas SAE, berkeliling di Kota Tua. Rasanya minat juga mampir kesana. Racikan jamu yang dibuat mas SAE, enak ya.. hehe penasaran deh, ke cafe jamu ini.

    BalasHapus
  24. Akuuu penggemar jamu banget
    Tiap pagi langganan minum jamu dari mbok jamu gendong yang lewat depan rumah
    INi asik banget ya acaranya, udah keliling kota tambah ilmu soal perjamuan pula

    BalasHapus
  25. Pertama kupikir bahasa Jepang, ternyata Sansekerta. dan salut dengan penyajian jamu ala milenial begini. jadi penasaran dengan Acaraki. Semoga kapan-kapan bisa berkunjung ke sini

    BalasHapus
  26. Keren sih ini idenya. Gak pernah kebayang sebelumnya kalau jamu akan 'naik kelas' dan ada kafenya. Mumpung sekarang gaya hidup sehat lagi jadi trend. Semoga semakin banyak cafe dengan menu jamu seperti ini

    BalasHapus
  27. Minuman sehat kekinian nih yah,mbak. Biar makin semangat menjalani gaya hidup sehat cocok juga deh konsumsi ini. Ntar aku mau cobain deh.

    BalasHapus
  28. Pelabuhan Sunda kelapa itu menjadi daya pikat penikmat jalan atau photografer mas apalagi pas sunset. Kece nuansanya
    Itu unik banget tempatnya bisa meracik jamu sendiri, jadi pengalaman yang begitu berkesan pasti ya

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer