Dilema Parkinson dengan Pola Hidup Sehat



Suasana Kamis yang penuh keceriaan dengan iringan terik matahari membuat diri ini harus ikut serta dalam sebuah diskusi tentang penyakit parkinson. Undangan dari panitia pun telah kudapatkan untuk mengikuti rangkaian acara blogger dan vlogger gathering pada 7 November 2019.

Dalam balutan terik matahari kulajukan kendaraan menuju RS Premiere Jakarta, perjalanan panjang dengan hambatan sinar menjadi sebuah tantangan untuk mengetahui jenis penyakit yang tergolong baru saja kuketahui. Walhasil, satu setengah jam perjalanan mengendarai kendaraan roda dua pun berlabuh di RS Premiere Jakarta. Memasuki RS Premiere Jakarta sholat sejenak karena waktu sholat sudah tiba. Selesai melaksanakan sholat Dzuhur ku melihat grup whatsapp terkait blogger gathering ini. Acara yang berada di lantai 9 pun harus dilaju dengan berdiri di atas lift hingga lantai 8. Lalu ke lantai 9 harus kutempuh dengan menggerakkan kakiku menaiki satu tangga dari lantai 8.

Suasana kenyamanan yang penuh sukacita kulihat dari setiap sudut di RS Premiere. Misalnya di lantai pertama akan bertemu ruang VIP dan ruang farmasi. Kebersihan dan tata laksana dari pemeriksaan kesehatan di RS ini terjalankan dengan baik. Kuharap demikian, namun apa daya aku tidak bisa banyak menjelajah ke RS Premiere untuk berkeliling. Hal ini tentu saja karena aku paham kondisi setiap yang tidak sehat butuh kenyamanan terhindar dari banyak kebisingan karena untuk lebih banyaknya waktu istirahat. Akhirnya, kulangsung menuju saja lantai 9 dan sudah banyak yang hadir para blogger dn vlogger pada kesempatan tersebut.

Di awali jamuan makan siang, suasana keakraban pun tercipta bukan saja sesama blogger dan vlogger namun dari pelayanan para karyawan pun demikian begitu akrab dan ramah. Ditambah lagi dari hiburan lagu dari para karyawan yang mencoba peruntungan untuk menghibur para blogger dan vlogger. Namun, suara mereka yang bagus harus tersingkirkan di kala mereka lupa lirik dan harmonisasi. Ups, over all aku terhibur sih. Eits, satu lagi nih, di RS Premier Jakarta tersebut, ada kebahagiaan yang kembali terundang, dengan dipandu oleh MC yang bisa membuat hangat suasana dan semangat dalam mengenal tentang penyakit Parkinson dengan pemateri oleh dr. Sukono Djojoatmodjo, Sp.S.

Apa sich Penyakit Parkinson?

Ya, saya selaku blogger yang biasa-biasa harus mengetahui lebih dahulu tentang Parkinson dari berbagai sumber. Dari sumber yang saya baca saya mengambil intisari bahwa penyakit Parkinson ini adalah sebuah jenis penyakit saraf yang terjadi pada usia senja dan akan terus memburuk sesuai dengan usia. Definisi yang coba saya sarikan tersebut ternyata juga ditambahkan pula oleh dr Sukono yang sehari-hari menangani bidang Syaraf di RS Premier Jakarta bahwa Parkinson akan mempengaruhi bagian otak untuk mengkoordinasikan gerakan tubuh sehingga orang yang terkena penyakit ini akan kesulitan mengatur gerakan tubuhnya termasuk pengaruh saat berbicara yang tidak jelas, berjalan yang juga sangat lamban seperti anak kecil belajar berjalan hingga pada kemampuan dalam menulis.

Kekaguman saya terhadap sosok dengan perawakan yang kecil, namun dalam sisi penjelasan begitu lugas dan satu lagi nih, dokter syaraf yang juga turut menangani masalah Parkinson ini masih tetap lincah bergerak. Patutlah jika dirinya bisa membantu menyelesaikan masalah kesehatan terutama dalam membantu pemulihan penyakit Parkinson. Tentu saja, kalau untuk sisi penyembuhan dari Allah sang pencipta dan Maha segala-galanya donk.

Nah, dr. Sukono menjelaskan di awal bahwa penyakit Parkinson ternyata perkembangan penyakit ini cukup pesat loh. Betapa tidak? Nah, dr. Sukono menjelaskan bahwa berdasarkan data dari fakta yang ada bahwa di tahun 1990 hampir 2,5 juta jiwa mengidap Parkinson di seluruh dunia. Dan pada tahun 2015 sudah masuk ke angka 6,5 juta. Dan terus meningkat seiring berkembangnya kehidupan manusia yang tidak menjaga pola hidup yang sehat. Mengapa demikian terus meningkat ya, tentu saja memang pola hidup seseorang saat ini dengan kemajuan teknologi dan memanjakan manusia itu sendiri, sebagai contoh yaitu adanya makanan cepat saji sehingga pola makan tidak sehat ini terus meningkat. Satu hal lagi yang perlu diperhatikan juga yaitu dengan adanya perkembangan teknologi dengan adanya sebuah rekayasa dalam hal mempercepat pertumbuhan buah pada tanaman hingga pada berkembangnya kehidupan pertanian misalnya akan turut pula menciptakan pola hidup makanan yang tidak sehat bagi manusia yang mengkonsumsi makanan dari rekayasa tersebut.

Nah pola hidup tak sehat lainnya yaitu adanya ruang gerak fisik yang sedikit hingga pengaruh polusi juga turut menunjang perkembangan penyakit Parkinson. Memang, penyakit Parkinson ini bisa dicegah dengan pola hidup yang baik dan banyak gerak fisik di usia muda. Kehidupan manusia tentu saja sudah selayaknya menjadi tua lalu meninggal, namun kondisi pergerakan penyakit di usia tua bisa diminimalisir dengan pola hidup yang sehat donk.

Selain itu, dr. Sukono juga menjelaskan bahwa Parkinson ini ternyata bisa dilihat dengan kondisi fisik di antaranya yaitu ekspresi wajah yang kaku, tubuh cenderung membungkuk, keseimbangan terganggu. Selain itu, bagi penderita kondisi lainnya yang dirasakan yaitu gangguan tidur, gangguan penghidu (sulitnya mencium bau-bauan), sulit buang air besar, depresi, mudah mengantuk, halusinasi, tekanan darah rendah hingga gangguan jiwa.

Kondisi gangguan tidur itu sendiri bagi penderita Parkinson yaitu dengan adanya rasa tidur yang tidak nyenyak. Bahkan jika tidur, kondisinya mudah sekali terjaga, sehingga penderita Parkinson merasakan tubuh yang tidak nyaman dan selalu kekurangan tidur padahal sering sekali mudahnya mengantuk dan cepat tidur.

Kondisi lain yang dirasakan bagi penderita Parkinson yaitu adanya kesulitan mencium bau-bauan. Sehingga ada kondisi sharing dari blogger (tidak disebutkan namanya untuk privasinya) yang mengatakan bahwa ibunya saat pup, kotoran tinjanya dijadikan mainan, dan dikatakan bahwa sedang ingin membuat kue. Ya, kondisi dengan usia lanjut memang banyak pengaruh penyakit yang menyertai juga. Sehingga kondisi Parkinson bisa diketahui dengan kesulitan indera penciumnya dalam menganalisa bau.

Ada lagi nih, yang unik yaitu depresi. Kondisi namanya juga sudah usia lanjut tentu memerlukan perhatian besar kepada keluarga sehingga tidak berdampak kepada depresi. Memang selaku anak degan kondisi orang tua yang sedang sakit sudah seharusnya merawat dengan penuh kesabaran. Bahkan, dengan kesabaran dari sang anak untuk menjaga orang tua nya yang berusia lanjut di apresia oleh dr. Sukono dan tentu saja menjadi sebuah pembelajaran yang baik nih untuk kita semua.

Jika sudah memiliki ciri-ciri demikian, dr. Sukono menjelaskan bahwa sebaiknya diperiksakan ke rumah sakit dan dalam hal ini bisa ke Rumah Sakit Premier Jakarta. Jenis penyakit Parkinson, ternyata bisa juga dicover dengan BPJS loh, termasuk bisa mengajukan di RS Premier ini. Dan karena penyakit Parkinson ini salah satu penyakit yang memang bisa ditanggung oleh BPJS.

Nah, sebenarnya jenis penyakit Parkinson ini memiliki tingkatan lho.. Setidaknya ada lima tingkatan yaitu Stadium 1 dengan stadium awal namun tidak begitu parah dan tidak mengganggu aktivitas penderita. Stadium 2 baru mulai diketahui dengan ciri-ciri yang telah dijelaskan di atas. Peralihan dari Stadium 1 ke Stadium 2 berbeda pada penderita dan bisa dalam hitungan bulan atau tahun. Stadium 3 ditandai dengan gerak tubuh yang mulai melambat, dan mengganggu aktivitas penderita. Pada stadiun 4 lebih parah lagi, karena sudah mulai merasakan untuk tidak bisa berdiri ataupun berjalan dan bahkan butuh bantuan orang lain. Dan Stadium 5 ini lebih parah lagi yaitu tidak bisa berdiri sama sekali bahkan cenderung merasakan halusinasi.

Sebuah pengalaman dari dr. Sukono terkait penderita dengan stadium 5 yaitu pasien menanyakan seorang yang sudah meninggal dunia, seolah-olah masih hidup. Bahkan pengalaman lainnya dari seorang blogger juga dirasakan yaitu dua orang yang menderita Parkinson merasakan bahwa berdirinya untuk sholat sudah sesuai dengan arah kiblat, padahal sebuah kesalahan arah kiblat. Namun, namanya juga orang tua tentu sang blogger dengan sabar menuntun agar penderita bisa sholat sesuai dengan arah kiblat yang benar. Nah, sebuah keunikan memang penyakit Parkinson ini ya..

Di akhir gathering, yang dijelaskan tentang penyakit Parkinson ini tentu saja karena dialami oleh orang yang berusia lanjut, dan satu hal bahwa penyakit ini akan dirasakan oleh orang yang berusia lanjut, maka pola hidup sehat tentu harus dijaga intensitasnya semasa dini yaitu salah satunya dengan memakan 5 jenis sayur atau buah dalam sehari, ditambah lagi dengan berolahraga yang rutin minimal 5 kali dalam seminggu dengan durasi 30 menit.

Nah, sebuah manfaat dalam bergaya hidup sehat memang sangat bermanfaat untuk diri sendiri donk. Kuy, bergaya hidup sehat!


Penjelasan lebih jauh bisa dilihat di video ini ya...




Komentar

  1. Parkinson ini sering dikatakan sebagai penyakitnya orang tua, cobaan untuk anak-anaknya.
    tips untuk banyak bergerak dan menjaga pola makan pada saat usia masih muda memang harus kita terapkan. jangan sampai ketika kita sudah memasuki usia pensiun dan tidak produktif, kita harus merasakan beratnya terkena parkinson. Kuy, bergaya hidup sehat!

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer