GIAT BERANTAS KUSTA TANGGUNG JAWAB KITA BERSAMA

  


Penyakit Kusta atau Leprae memang menjadi sedikit terpinggirkan. Bahkan, aku sendiri juga masih kurang ngeh dengan adanya penyakit ini. Kupikir memang sudah bisa diatasi penyakit ini. Namun, ternyata masih ada juga kasus di masa pendemi Covid-19 ini.

Rasa penasaran dengan adanya penyakit ini, kupikir sudah ada kekurang perhatian dari masyarakat dan juga pemerintah ya.. Ternyata, hal ini juga dibenarkan oleh Komarudin, S.Sos, M.Kes saat dirinya menyampaikan informasi terkait Geliat Berantas Kusta Kabupaten Bone dalam sebuah webinar di KBR.ID pada Senin, 31 Mei 2021. Komarudin menyampaikan bahwa ciri-ciri kusta melalui bintik-bintik didata oleh petugas puskesmas baik secara langsung maupun langsung ke rumah masyarakat.


Dengan sebuah pengalaman yang terjadi bahwa kasus kusta memang terjadi sangat jarang. Dari 1000 orang ada setidaknya 1 orang penderita kasus. Nah, ini bisa semakin berbahaya jika ditinggalkan donk. Maka, senada dengan informasi bahwa penyakit kusta ini memang bisa disembuhkan, perlu ada upaya preventif khususnya dari pemerintah terkait kasus kusta ini.

Namun, kasus pandemi Covid-19 ternyata memberikan sebuah ruang untuk pembatasan. Salah satu contoh yaitu di Kabupaten Bone yang prevalensinya justru menurun. “Sebelum Pandemi Covid-19, prevalensi rata-rata 2,5 per 10.000 penduduk, namun saat pandemi covid-19 justru menurun menjadi 1,7 per 10.000 penduduk,” ujar Komarudin kepada peserta webinar saat itu.  

Aku pun penasaran dengan angka prevalensi yang terjadi tersebut. Ternyata sebuah Giat Pemberantasan Kusta pun terus digalakkan kembali di Kabupaten Bone. Hal ini dimaksudkan agar kasus yang terungkap di Kabupaten Bone memang menyeluruh dan mendalam juga. Dengan kondisi yang semakin baik dalam pemberantasan sehingga masyarakat Indonesia bisa semakin baik dan sehat tentunya.

Berdasar sebuah informasi juga diriku mendapati bahwa Kusta ini adalah penyakit yang bisa disembuhkan lho. Upaya penanganannya tentu saja dimulai dari adanya imunisasi BCG di kala bayi. Dan jika sudah berumur tentu saja perlu pemeriksaan dini. Tak usah malu dan sungkan untuk ke puskesmas dalam kasus ini. Jika ada bercak putih itu ada kemungkinan sebagai gejala awal terkait kusta lho.

Penyakit Leprae ini sebenarnya berasar dari bakteri Mycrobacterium leprae. Dan dalam penularannya, penyakit ini dari satu orang ke orang lainnya melalui percikan cairan dari saluran pernafasan (droplet) yaitu ludah atau dahak, yang keluar saat batuk atau bersin.

Droplet penularan antara kusta dengan covid-19 hampir sama ya. Namun, jika ditinjau kembali ternyata Kusta ini lebih lama dalam penularannya. Penyebab kusta ini bisa saja terlihat jelas jika sang bakteri leprae tersebut berkembang di tubuh manusia selama 20-30 tahun. Namun, tidak bisa dipungkiri juga jika penyakit ini bisa membahayakan.

Beberapa gejala kusta yang dapat dirasakan penderitanya yaitu mati rasa di kulit, mimisan, hidung tersumbat, atau kehilangan tulang hidung, mata menjadi kering dan jarang mengedip, otot melemah, kehilangan alis dan bulu mata, pembesaran saraf yang biasanya terjadi di siku dan lutut, dan mati rasa di kulit.


Nah, lebih bahaya lagi jika penyakit yang bernama lain Hansen atau Morbus Hansen ini menyerang saraf karena akan kehilangan sensasi rasa termasuk rasa sakit.

Nah, karena penyakit ini belum ada vaksinnya. Maka diharapkan jika memiliki ciri-ciri gejala harus segera ke puskesmas terdekat donk. Hal ini untuk peninjauan lebih jauh dan lebih preventif. Di puskesmas, pengobatan leprae ini gratis dan harus rutin ya. Jika sudah rutin akan terbebas dan tidak mengalami gejala kembali lho.

Sebuah rasa bahagia tentunya bagi siapa yang memiliki rasa sehat menyertai diri. Segera lakukan pemeriksaan yang lebih baik agar bisa tercegah dari penyakit.

Komentar

Postingan Populer