Anak Muda yang Progresif Untuk Indonesia, Harus donk!!!!!
olah grafis : Sae |
Berbicara tentang anak muda memang harus penuh semangat dan
menggairahkan. Tentu saja, jiwa muda ini adalah jiwa untuk terus bangkit tak
kenal lelah. Dan pembicaraan terkait anak muda perlu melihat adanya sebuah
aktivitas yang bisa mengubah Indonesia ke yang lebih baik. Dalam hal ini, dari
segi kreativitas dan progresif pun perlu.
Setiap manusia dilahirkan dengan berbeda kondisi dan juga
takdir dari Sang maha Pencipta. Ketika Anak Muda dilahirkan dengan kondisi
tidak membanggakan bagaimana? Tentu saja, harus lebih semangat dan tak boleh
patah arang dong.
Ada sebuah penyakit yang disebut penyakit kutukan. Ada yang
ingat???? Itu, sebuah penyakit dengan bercak-bercak pada kulit. Nah, udah mulai
inget nih, penyakit kusta ya. Iya, jika memiliki penyakit kusta dan sudah
sehat, perlu banget nih untuk apresiasi dari segala pihak. Karena oh karena,
penyakit kusta itu tidak perlu dikucilkan dan juga penyakit tersebut bisa sehat
dan tidak menular dengan semena-mena kok. Hihihi
OK, pembaca setia di blog ini, saya akan sedikit memaparkan
sebuah bahan yang saya ikuti lewat sebuah seminar online pada Selasa, 24
Agustus 2021 di Youtube kanal KBR Indonesia nih, yang berjudul Seputar Yang
Muda Yang Progresif untuk Indonesia.
Webinar di Youtube KBR Indonesia "Yang Muda Yang Progresif, untuk Indonesia Eksklusif" (olah grafis : Sae) |
Diawali dengan sebuah pemaparan data nih. Bahwa penyandang
disabilitas (termasuk kusta didalamnya) ada sebanyak 8,2% dari penduduk
Indonesia. Penyandang disabilitas ini ternyata masih sulit dalam upaya
pemenuhan hak mereka dikarenakan sebuah stigma dan hambatan yang mereka alami
dalam akses layanan umum dan layanan dasar.
Miris tentu saja melihat data tersebut. Padahal jika dilihat
dari segi inovasi dan perubahan yang digagas oleh orang dengan disabilitas,
tidak kalah dengan orang normal selayaknya. Hal ini perlu dipahami bersama,
bahwa orang muda usia 18 sampai 24 tahun dengan disabilitas terbesar ketiga
setelah kelompok usia lansia dan dewasa akhir. Peluang ini harus dijadikan
sebuah kebermanfaatan untuk bangkitnya ekonomi Indonesia.
Keterkaitan dengan ekonomi di Indonesia tentu harus bangkit.
Ada sebuah yayasan yang bernama NLR Indonesia justru concern dengan pemberdayaan dan bangkit bersama kelompok muda yang
menderita kusta. OYPMK (Orang Yang Pernah Mengalami Kusta) dididik dan dilatih
untuk bisa bersaing dalam dunia kerja.
Mbak Widya Prasetyanti memaparkan peran NLR Indonesia (olah grafis : Sae) |
Menurut Mbak Widya Prasetyanti dari NLR Indonesia dalam
pemaparannya bahwa ada beberapa program yang digagas diantaranya NLR yaitu
terkait ketenagakerjaan formal atau kewirausahaan, tumbuh kembang OYPMK,
Kesehatan seksual dan reproduksi bagi remaja, dan juga adanya pemagangan
inklusif bagi OYPMK untuk bisa bangkit secara pemenuhan ekonomi.
Aksi yang dilakukan oleh Mbak Widya ini tentu akan
bermanfaat bagi OYPMK dengan usia muda. Sebuah pengalaman dan contoh dari upaya
keberhasilan NLR Indonesia yaitu dialami oleh Geby, seorang pemuda dari NTT.
Mbak Geby ini bersama NLR Indonesia menceritakan sebuah kisahnya dengan
kegiatan menenunnya. Geby merasakan sebuah semangat bahwa jika anggota tubuh
yang satu tidak bisa digunakan, harus menggunakan dan mengaktifkan anggota
tubuh lainnya. Hal ini untuk bisa bekerja dan memanfaatkan pemberian dari Yang
Maha Pencipta.
“Saya belajar untuk menenun setidaknya menggunakan itu,
kalau kaki mati, tangan bisa digunakan,” pungkas Geby penuh asa.
Semangat dan optimisme dari Geby menjadikan perenungan.
Semangat dan optimisme harus terpatri bagi kalangan muda. Tak boleh lengah
ataupun jemu untuk terus semangat dan memiliki asa tinggi. Geby dengan segala
keterbatasan, namun tetap bisa berkarya untuk negeri. Kita semua pun tentu
harus bisa dong.
poster webinar KBR Indonesia "Yang Muda Yang Progresif, untuk Indonesia Inklusif"
Komentar
Posting Komentar