Sajian Rasa Pembelajaran

 



 

Matahari beranjak. Terang berubah jadi Malam nan kian mengelam. Maghrib pun datang memanggil jiwa muslim. Waktunya salat maghrib. Suasana keluarga itu cukup syahdu mereka berjamaah di rumahnya untuk salat berjamaah. Ayahnya sebagai Imam. Sedangkan anak laki-lakinya berada di sampingnya di sebelah kanan.

Salat Maghrib dengan dua anggota keluarga mengiring keharmonisan keluargaku. Lamunanku setelah salat Maghrib kembali terngiang kepada istriku. Neira, Istriku yang sudah lebih dulu menghadap sang Ilahi. Pendarahan. Kehabisan darah.

“Ayah melamun ya?” ucap Fadli membuyarkan lamunanku.

“Eh,” jawabku sekenanya.

“Yah, aku besok tidak ke sekolah!,”

“Ya, betul sekali.”

“Emangnya kenapa Yah?”

“Bukannya Kamu sudah tahu dari gurumu”

“Belum terlalu, Yah.”

“Katanya ada penyakit Corona melanda.”

“Iya, betul sekali Nak.”

“Hore aku bisa bermain HP sepuasnya.” Ucap Fadli terus berbicara.

“Kan belajarnya juga pakai HP, Nak!”

“Eh iya, Yah”

“Ya udah sekarang kita ngaji dulu”

“Setelah ngaji boleh main HP, Yah, plisss! untuk melihat Youtube melihat video alam semesta, Yah?” pinta Fadli dengan berharap sangat. Tak kuasa berkata tidak kepadanya. Belajar mandiri melalui youtube bisa menjadi sebuah cerita tanpa batas bagi Fadli. Harapku selalu dalam untaian doa untuk keluargaku.

**************

“Yah, aku sudah siap untuk belajar nih”

“Keren, Nak..” Jawabku sekenanya.

Fadli segera menuju kamarnya kembali untuk bersiap belajar secara online. Kuperhatikan dirinya tak bergerak, dalam posisi awalnya.

“Kok diem???” tanyaku kepadaku

“Pinjem HP, Yah?” ucapnya diiringi tanya kepadaku.

Aku yang melihat gelagatnya segera sadar diri kalau sekarang belajar secara online. Segera kuberikan HP ku kepadanya. “Nih, HP Ayah. Belajar yang rajin ya!”

Tangan Fadli segera menyambar tanganku untuk mengambil HP di tanganku. Tak berapa lama Fadli pun menuju ke kamarnya untuk belajar online. Sedangkan diriku menunda pekerjaan kantorku. Aku menunda pekerjaanku hingga anakku bisa selesai belajar secara daring.

Denting jam berbunyi. Waktu menunjukkan pukul delapan. Tiga puluh menit berlalu sejak dirinya masuk ke kamarnya. Aku pun mengintip ke kamarnya. “Fadli tidak jadi pake HP, Ayah?” tanyaku kepadanya.

“Tidak Yah.” Jawabnya sambil memegang buku di hadapannya. Terlihat mulutnya komat-kamit dalam membaca buku cerita.

“Oh, Fadli sedang baca cerpen IndiHome, ya?”

Fadli hanya menganggukkan kepalanya, agar bacaannya tidak terganggu. Aku pun segera meninggalkan kamar tidurnya. Tak berapa lama, aku pun segera masuk ke ruang kerjaku untuk melanjutkan pekerjaanku.

********

Pandemi Covid-19 ini berlanjut terus. Hari demi hari berlalu. Pandemi pun mulai merubah rona kehidupanku. Bekerja dari rumah. Mencari nafkah dari rumah saja. Hingga menjadi guru bagi Fadli.

Pesan di whatsapp pun hanya kujawab seketika saja. Ribuan pesan banyak yang tak kubuka. Namun, aku melihat sebuah pesan di perkumpulan wali siswa kelasnya Fadli.

Daftar tugas yang belum masuk selama seminggu : Aliando, Renaya, Zafira, Zubaidah.

            Bukan saja layar menampilkan tulisan tersebut, namun, ada juga tentang kondisi internet yang bermasalah saat pelaksanaan pembelajaran. Pikiranku kembali menerawang. Kenapa bisa dengan kondisi belajar online ini ada kendala masalah jaringan untuk belajar. Tak kuasa, akhirnya ibu jariku segera mengalihkan pesan whatsapp dan langsung men-japri guru Fadli.

“Assalamualaikum, Pak Indra.”

“Waalaikum salam Ayah Fadli.”

“Mau tanya tentang kondisi Fadli selama belajar online. Boleh tahu perkembangannya?”

“Alhamdulillah, kalau Fadli selama belajar online baik-baik saja Pak. Cuma terkadang ada kendala saat kondisi online saja Pak.”

“Kok bisa demikian, Pak?” tanyaku penuh harap untuk berikan solusi terbaik dalam pembelajaran anakku. Entah mengapa, tiba-tiba saja jemari jempolku kembali mentikkan pada layar handphone. “Kenapa tidak mencoba pakai IndiHome, saja Pak?”

IndiHome memang kupahami sebagai internetnya Indonesia. Betapa tidak, sebelum pandemi, bahkan saat pandemi, IndiHome menjadi internet keluarga. Internetnya bergerak lancar tanpa ada kendala.

“Baik Pak, akan saya coba usulkan kepada yayasan di sekolah.” Ungkap guru Fadli menutup pembicaraan di whatsapp.

********

Senin pagi hari, Fadli sudah bersiap untuk menuju sekolah daringnya. Fadli pun menjadi pemimpin upacara. Upacara yang diadakan kali ini secara hybrid. Aku yang mengantarkan Fadli pun penasaran untuk melihat anakku sebagai pemimpin upacara.

Seketika kulihat guru Fadli mendampingi para siswa. Dalam pandangan mata guru Fadli mengarah kepadaku. Aku hanya mengangguk saja sebagai tanda melihatnya. Tiba-tiba ada sebuah pesan whatsapp masuk ke handphoneku. Kutatap layar handphone dan bertuliskan nama guru Fadli. Kubuka pesan dari guru Fadli, “Terima kasih Pak, untuk rekomendasi internet melalui IndiHome, Telkom Group.”

Wajahku entah mengapa serasa tersenyum rasa bahagia karena bisa berbagi. Upacara di sekolah Fadli pun dimulai. Kumendengar suara Fadli dari kejauhan, ‘KEPADA, SANG MERAH PUTIH, HORMAT GRAK!’




*Cibinong, 17 Juni 2022, dalam Fragmen Kisah Keluarga oleh Saepullah

**Olah gambar oleh Saepullah dengan menggunakan Canva


 

 

 

 

 

 

Komentar

  1. sangat bermanfaat

    BalasHapus
  2. penasaran untuk mengikuti webinar serta memahami materi ini

    BalasHapus
  3. sangat bermanffat

    BalasHapus
  4. Sangat bermanfaat

    BalasHapus
  5. senang sekali bisa mengikuti webinar ini,bisa nambah ilmu dan pengalaman yang baru,

    BalasHapus
  6. Topik sngat bermanfaat dan senang sekali bisa mengikuti webinar ini,bisa nambah ilmu dan pengalaman yang baru, trims 🙏

    BalasHapus
  7. Nurun dari ayahnya kayaknya

    BalasHapus
  8. Tetap aktif belajar dengan IndiHome ya, Bang. Keren betul deh, jadinya.

    BalasHapus
  9. Indahnya berbagi informasi ya. Webinar jadi lancar.acara lancar dan anak2 senang. Orangtua ikut hepi tentunya

    BalasHapus
  10. Aku juga penggemar Indihome bang, kerjaan di sosmed ga ada kendala dan selalu lancar jaya

    BalasHapus
  11. Pakai internet indihome dirumah bikin kegiatan menulis lancar ya ka krna signalnya lncar dan anti lemod pastinya

    BalasHapus
  12. indiHome membawa pengaruh baik ya buat adik2 yang daring, akupun merasakan dampak baik itu Pak, soalnya kerjaku pakai yang sama hehe

    BalasHapus
  13. Indihome mmg membantu bgt ya. Internet nya keluarga, setuju bgt karna mmg yg merasakan buat sekeluarga.

    BalasHapus
  14. Bagus Pak, cerpennya menginspirasi untuk selalu semangat

    BalasHapus
  15. belajar daring memang perlu banget jaringan internet yang mumpuni, anakku aja kalo pas daring internet mulai buffer dah bisa dipastikan moodnya auto berubah huhu

    BalasHapus
  16. Tuh kan, belum pada kenal intenet keluarga dari Indihome, sih. Padahal semasa PJJ dan WFH tuh, wajib banget punya koneksi internet dengan kualitas terbaik.

    BalasHapus
  17. Belajar daring emang banyak cobaannya ya, salah satunya kecepatan internet, untung ada Indihome yg jadi solusi

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer