Liburan Cara Aku Bersama Keluarga

Suasana di Benteng Fort De Kock (dokpri)

 

Siapa sangka, sebentar lagi tiba waktunya liburan. Rutinitas harian dalam pekerjaan pun mulai merasa kejemukan. Tak ada yang bisa tahu dan mentakdirkan saya bisa berada di Pulau Jawa dengan nuansa keindahan dan rutinitas di ibukota. Kehendak Tuhanlah jawabannya. Bukan hal yang sederhana untuk bisa menjalani hari-hari dalam kehidupan ini. Biasa bersama dengan anak-anak murid yang selalu membuat mengkerut pikiran dengan sikap dan tingkah laku yang berbeda-beda. Bukan juga untuk bisa memikirkan keunikan dalam diri anak-anak dengan mulai mempelajari berdiferensiasi dalam pembelajaran.

Sebelum COVID-19 melanda, ada sebuah rasa ingin bepergian ke luar negeri. Dengan sebuah perjuangan, saya berusaha mengikuti alur demi alur dalam pekerjaan untuk bisa ikut bepergian dengan tujuan Amerika maupun Kanada. Namun, selalu saja ada yang menggagalkan dengan trik dunia kerja. Walhasil, saya selalu gagal untuk bisa mengikuti agenda bepergian dan liburan ke sana. Meskipun sebagai pemandu juga sich. Tapi mencoba ikhlas menerima atas apa yang telah Tuhan berikan ke saya.

COVID-19 pun hadir, akhirnya saya harus mencari dunia kerja yang baru dengan rutinitas bersama anak-anak yang baru di sebuah sekolah di Depok. Masa pandemi COVID-19 juga tidak memberikan effort yang berarti. Tidak ada yang Namanya berwisata ataupun liburan. Bahkan agenda rutinitas tahunan di sekolah biasanya setiap tahun selalu ada. Namun, tidak juga ada berwisata sambal belajar karena kondisi pandemi.

Bahkan, untuk agenda ke luar sekolah untuk agenda seminar atau workshop atau diklat juga tidak ada. Hanya ada kegiatan secara daring (dalam jaringan) saja di depan laptop. Padahal momen untuk bisa liburan bisa terlaksana beriringan saat mengikuti seminar nasional di daerah lain. Itu yang biasa kulakukan saat menghilangkan kepenatan yang ada. Namun, belum juga terlaksana hingga 2 tahun lebih kondisi pandemi COVID-19 berlangsung.

Kondisi yang turut mempengaruhi bagi saya untuk mengatur rencana bisa liburan bersama keluarga akhirnya muncul. Diawali niat untuk bisa melakukan kedekatan dan keharmonisan bersama keluarga. Lalu membuat rencana anggaran. Hingga membuat destinasi wisata yang ingin dituju. Ya, rasanya ingin liburan penuh kesyahduan diri saya dengan keluarga. Bukan sekedar liburan menghilangkan penat. Namun, saya juga berharap menjadi liburan yang penuh arti, ‘family time’ gitu sich yang biasa kudengar. Tentu saja, yang perlu dipersiapkan dengan matang untuk bisa mewujudkannya.

Istano Pagaruyuang (dok. flickr)


Kota Biru Penuh Pesona

Tujuan wisata untuk liburan yang menarik yaitu Kota Biru. Itu loh sebutan untuk Sumatera Barat. Sebagai provinsi yang dikenal dengan religiusitasnya juga membuat daya Tarik tak terlupakan bagi saya dan keluarga. Pesona dari Kota Biru memang eksotismenya tetap terjaga dengan baik. Bahkan kabar terakhir melalui aplikasi atau website traveloka, Sumatera Barat ini semakin lebih baik penataanya. Sebelumnya saya merasakan kesan yang mendalam saya melakukan travelling ke Kota Biru ini.

Perjalanan ke Kota Biru rasa kesanku pada sebuah nuansa menyambut pagi hari dengan pancaran sinar matahari pagi. Melihat matahari terbenam juga sungguh memanjakan mata dan membuat daya tarik. Melihat melalui pantai air manis yang berada di kota Padang ini sangat menggoda.

Mampir sejenak untuk bisa menikmati makanan khas kota Padang sambal wisata di Pantai Air Manis memang sungguh menggoda selera. Semilir angin pantai juga turut membuat aura kehidupan semakin terbangkitkan. Penat langsung terasa hilang saat berkelana di pantai air manis.

Tak lupa menikmati malam hari dengan berjalan di Jembatan Siti Nurbaya juga turut menikmati keharmonisan bersama keluarga. Tak bisa dihindari dengan adanya eksotika keindahannya. Bahkan saat waktunya shalat tiba juga bisa mampir ke masjid yang penuh nilai relijus.

Tak lupa juga dalam melakukan perjalanan ke Kota Biru ini juga menikmati sajian makanan yang sungguh menggoda selera. Makanan khas Sumatera Barat tersebut yaitu rendang, sate padang, dendeng balado, lontong sayur, ayam pop, ikan asam padeh, itiak lado mudo, lamang, sala lauak, bika talago, kalak kaliang, hingga karupuak sanjai. Makanan khas Sumatera Barat bisa menggoyang lidah.

Rencanakan Liburan Di Traveloka Aja

Traveloka menjadi sebuah pilihan dalam mengatur perjalanan. Sebuah aplikasi dan juga website yang bisa mengatur perjalanan dengan darat maupun udara hingga laut. Pemesanan tiket pesawat bisa dilakukan dengan memilih sesuai budget yang kita sediakan. Pilihan jalur darat dengan busa juga bisa disesuaikan dengan budget. Bahkan untuk tiket kapal saat berada di laut juga turut disediakan.

Bukan saja mengatur perjalanan, namun juga memberikan layanan untuk pengaturan tempat menginap. Saat di lokasi yang dituju bisa juga mengatur penginapan melalui Traveloka. Mau staycation, villa, hingga hotel turut disediakan untuk menjadi pilihan menginap di tempat destinasi.

Saat di lokasi yang dituju, ingin mampir sejenak ke bioskop juga boleh. Di aplikasi Traveloka ini juga turut disediakan. Eksplorasikan keinginan untuk bisa bermanja-manja ria dalam nuansa liburan yang penuh hikmah bisa terjalin. Cek lokasi yang memang menjadi favorit dan eksplorasi dari orang lain pada menu eksplorasi.

Saya sudah lama menjadi pelanggan setia traveloka. Memang saya baru menggunakan aplikasi traveloka baru sebatas pemesanan tiket pesawat saja. Namun, itu dulu yaa… sebelum negara api menyerang hehehe. Maksudnya, sebelum ada perkembangan dari aplikasi yang terus diperbarukan. Dan saat ini semakin menggeliat saja aplikasi dari traveloka ini. Ada siaran live untuk membahas destinasi wisata juga pada waktu-waktu yang disediakan. Semakin menarik saja aplikasi traveloka ini.

Bukittinggi dengan Pesona Perjuangan

Tak mudah untuk bisa melupakan, Kota Biru ini. Jika saja saya mendapatkan kesempatan untuk bisa melaksanakan liburan atau travelling dari Traveloka, tentu saya akan melakukan perjalanan di Kota Biru ini. Rancangan perjalanan bisa saya buat dengan pesona yang membuat tergugah juga nantinya untuk bisa dieksplorasikan. Sekiranya cukuplah perjalanan 3-5 hari.

Perjalanan yang akan kulakukan tentu saja dengan perjalanan udara dengan melakukan pemesanan melalui traveloka. Kupilih pada menu pesawat dengan tujuan asal Jakarta, dan tujuan akhir Padang. Saat melakukan pembelian tiket pesawat juga kulakukan dengan perjalanan pergi dan juga kembali. Hal ini biar terasa lebih mudah dan mendapatkan harga yang terjangkau juga nantinya.

Kuusahakan untuk bisa melakukan perjalanan dengan melakukan penerbangan pertama yaitu di awal pagi. Hal ini bisa kulakukan biar eksplorasi semakin terasa healingnya. Sesampai di Kota Padang, langsung menuju ke Kota Bukittinggi.

View Jam Gadang di Bukittinggi (dok. Pemko Bukittinggi)

Kota Bukittinggi terkenal dengan Kota Perjuangan. Di Kota Bukittinggi ini tempat yang kan kutuju pertama kali yaitu Jam Gadang yang juga terletak di pusat kota Bukittinggi. Jam Gadang itu sendiri merupakan nama untuk Menara jam dengan ukuran besar. Jam Gadang ini dengan memiliki denah dasar seluas 13 X 4 meter. Sedangkan ketinggian Jam Gadang ini mencapai 26 meter dengan tingkat teratas untuk tempat bandul. Namun, saat terjadi gempa di tahun 2007, bandul tersebut sempat patah dan harus diganti.

Jam Gadang juga memiliki 4 jam yang besar dengan diameter masing-masing yaitu 80 cm. Jam Gadang didatangkan khusus dari Rotterdam Belanda melalui Pelabuhan Teluk Bayur. Sebagai penggerak dari Jam Gadang ini dengan mesin jam secara mekanik, dan hanya dibuat 2 di dunia. Dan ini kelebihan tersendiri, karena mesin mekanik tersebut hanya ada di Bukittinggi (Jam Gadang) dan London (Big Ben).

Jam Gadang di Bukittinggi (dokpri)

Keunikan lainnya dari Jam gadang yaitu pembangunan Jam Gadang ini yang masih menggunakan bahan dasar kapur, putih telur dan pasir putih. Bahkan, pada penanda angkat pada jam yang dibuat romawi ternyata ada satu angka yang bukan romawi yaitu pada angka 4. Jika angka 4 pada romawi berbentuk IV, namun di Jam Gadang 4 ditulis sebagai IIII. Hal itu sebagai tanda untuk mengenang empat orang pekerja yang meninggal karena kecelakaan kerja.

Berjalan saja dari Jam gadang menyusuri pusat perbelanjaan pasar atas. Lalu akan sampai di Kebun Binatang Bukittinggi di sebelah kiri, dan Janjang Ampek Puluah di sebelah kanan.

Janjang Ampek Puluah ini merupakan leretan anak tangga yang berjumlah 40 untuk menghubungkan pasar atas dan Pasar Bantu yang berada di bawahnya. Menyusuri anak tangga yang berjumlah 40 ini bisa juga sebagai kegiatan olahraga untuk berkeringat.

Kebun Binatang Bukittinggi juga memiliki sebuah keunikan dengan adanya beraneka ragam hewan yang bisa dilihat di sana. Belajar mengenal flora maupun fauna. Dengan adanya sisi-sisi perjuangan dan pembelajaran, maka tak heran jika Kota Bukittinggi juga dikenal sebagai Kota Pelajar. Karena banyak juga tokoh-tokoh nasional yang memang berasal dari Bukittinggi.

Menyusuri Kebun Binatang dengan cukup satu tiket untuk bisa menikmati 3 tempat yaitu kebun binatang (Taman Marga Satwa) dan Budaya Kinantan (Benteng Fort De Kock). Penghubung antara Kebun Binatang dengan Benteng Fort De Kock yaitu Jembatan Limpapeh.

Dari Benteng Fort De Kock bisa menikmati perjalanan turun ke bawah yaitu masuk ke Lobang Jepang hingga Ngarai Sianok. Sebuah nuansa perjuangan memang benar terasa. Di Ngarai Sianok jika berjalan sedikit bisa menikmati berjalan di Janjang Saribu. Janjang Saribu ini yaitu sebuah leretan anak tangga yang berjumlah seribu. Penghubung antara Ngarai Sianok di bawah hingga ke atas di Bukik Apit (Bukit Apit). Setiba di Bukit Apit bisa menikmati keindahan Taman Ngarai Maaram Bukit Apit.

Taman Ngarai Maaram Bukit Apit (dokpri)

Perjalanan sehari di Bukittinggi bisa menuju lokasi keindahan beragam wisata. Tak Salah jika Bukittinggi juga dikenal sebagai Kota Wisata. Dan masih ada lagi yang lainnya untuk dinikmati di Bukittinggi yaitu Taman Perpustakaan Bung Hatta, Rumah Buya Hamka, hingga Pacuan Kuda Bukit Ambacang.

Menikmati perjalanan sehari sich tidak cukup untuk bisa merasakan healing di Kota Bukittinggi dengan udara dinginnya. Jika memungkinkan untuk menginap di Hotel atau villa di Bukittinggi juga bisa melalui aplikasi Traveloka biar lebih aman dan terpercaya juga.

Satu lokasi untuk liburan di Bukittinggi sebenarnya sudah cukup. Jika ingin bertambah destinasi lainnya bisa juga ke Ke Payakumbuh dengan panorama alam yang menawan. Payakumbuh bisa menjadi agenda tambahan untuk bisa dikunjungi.

1. Padang Mangateh dengan hamparan alam yang hijau bernuansa seperti di Swiss atau negara-negara Eropa lainnya.

2. Gua Ngalau Seribu dengan adanya batuan stalagmite dan stalagtit yang berjajar rapi dengan bentukan dan ukuran yang berbeda.

3. Bukit Batu Manda dengan adanya bentuk seperti batu besar dengan pemandangan hamparan hijau dan kolam/telaga berwarna biru.

4. Sawah View Payakumbuh, yang bisa menjadi agenda rekreasi dan menikmati kuliner yang memanjakan lidah.

Memang waktu 3-5 hari belumlah cukup untuk menikmati eksotisme dari Sumater Barat ini. Namun, dengan dua daerah saja bisa menjadikan alas an saya untuk bisa liburan: yaitu

1. merasakan aura perjuangan dan belajar disamping berwisata,

2. kuliner yang menggoda selera,

3. agenda healing yang menyehatkan, dan

4. nuansa alam yang asri dan sejuk.

Tak salah memang jika memilih destinasi dengan adanya bantuan aplikasi di Traveloka yang membantu untuk terlaksananya liburan yang penuh berkah. Mari bersama ikutin suara hati dan jalani hidup dengan cara kita masing-masing ya, #LifeYourWay. Aamiinn

 

 

 

 



Komentar

Postingan Populer