Gerak Seorang Guru Berkonten Ria Bersama IndiHome

pembelajaran daring (dokpri)


Sebuah pengalaman ini saya dedikasikan untuk Pendidikan di Indonesia lebih baik lagi. Pendidikan Indonesia memang harus menyesuaikan dengan keberpihakan kepada murid. Bukan sekedar ego seorang guru dalam metode pengajaran, namun perlu adanya sebuah keterlaksanaan agar guru bisa menyesuaikan pembelajaran dengan karakter dan minatnya murid.

Artikel tulisan ini memang sengaja saya tulis berkenaan juga dengan adanya pencanangan Bulan Merdeka Belajar di Bulan Mei 2023 ini. Merdeka bukan diartikan sebagai kebebasan untuk bertindak semena-mena. Namun, merdeka diartikan sebagai kebebasan belajar sesuai dengan karakter dan minat murid.

Akhirnya dengan kebebasan dalam mengelola pembelajaran, seorang guru semakin terbiasa untuk menjadi seorang kreator konten: Guru Youtuber, Guru Blogger, Guru Tiktokker, dan lain-lain. Guru menjadi terbiasa dalam hal berbagi kepada khalayak. Hal ini sangat bermanfaat dalam aktivitas seorang guru yang professional dan penuh manfaat. Kini pun guru-guru bisa menghasilkan cuan melalui aktivitasnya di sebuah platform media sosial melalui ads atau kerjasama dengan pihak tertentu. Ini tentu terjalin dengan kebutuhan internet yang paripurna pula.

Saya merasakan sendiri bahwa seorang guru yang agile menjadikan dirinya lebih melesat. Guru tersebut menjadikan dirinya semakin bermakna untuk membagikan pengalaman dan berbagi kepada orang lain tanpa pandang bulu. Guru pun saat ini sudah mulai terbiasa berdiri di hadapan kamera untuk aktivitas berbaginya. Hal ini memang diawali dengan masa pandemi Covid-19 sehingga guru-guru mulai terbiasa dengan aktivitas berselancar dengan internet.

Kebutuhan internet ini sendiri sangat diperlukan oleh seorang guru termasuk saya dalam hal aktivitas kebutuhan sehari-hari. Saya sendiri mulai dari sekolah saya yang pertama di Cikarang juga sudah menggunakan IndiHome sebagai internet provider yang jitu. Saya harus berhenti dari sekolah di Cikarang dan saat ini saya mengabdi di sebuah sekolah di Depok juga menggunakan IndiHome sebagai pilihan internet provider yang mumpuni.

Saya merasakan sendiri Ketika harus berselancar dengan kebutuhan internet ini saya merasakan tersendat (tidak lancar). Akhirnya, saya memang sangat merasa tersiksa.  Apalagi saat diawal pandemi kebutuhan belajar secara daring menjadi kebutuhan utama sekali. Tanpa internet yang mumpuni akan menghalangi kinerja seorang guru dalam mengajar. Saya bersyukur, sekolah dimana  saya mengajar ini menggunakan IndiHome sebagai layanan dari Telkom Indonesia. Akhirnya, siswa pun tertolong dan bisa belajar mengajar melalui dunia maya.

Aktivitas lainnya dalam penggunaan internet ini saya rasakan begitu bermakna, Saya harus melakukan aktivitas secara online untuk pembuatan media pembelajaran, mencari bahan belajar, bahkan belajar secara langsung melalui media zoom meeting, atau Google meeting (GMeet). Memang patut diacungi jempol untuk Telkom Indonesia yang telah membantu dunia Pendidikan di Indonesia.

Media pembelajaran saat belajar dengan terhubung internet sangat banyak. Saya saat di kelas pernah menggunakan JamBoard, WordWall, Quizizz, hingga kepada Google Form atau Google Classroom. Media pembelajaran pun terhubung dengan sempurna dengan adanya internet ini. Bisa sekali mentikkan kata kunci di mesin pencarian browser, maka akan muncul yang dibutuhkan. Ini sangat membantu dalam proses pembelajaran.

Apresiasi terdalam dari saya untuk Telkom Indonesia. Saya bisa melaksanakan aktivitas berkonten ria dengan lancer dan melesat jauh. Bahkan akhir-akhir ini saya melakukan aktivitas bergerak saya dengan mengikuti pendidikan lanjutan program master S2 secara daring (dalam jaringan). Bukan hanya S2, namun saya juga mengikuti kursus-kursus secara daring juga. Jika tanpa IndiHome yang merupakan layanan Telkom Indonesa saya pun tidak bisa dengan mudah menjalaninya.


Komentar

Postingan Populer