Sukses Bisnis di Era Digital Perlu Etika dan Etiket, Iya Apa Iya?!?



Ketika berbelanja di sebuah toko atau warung, saya selaku pembeli selalu merasakan kenyamanan ketika adanya keramahan yang ditunjukkan oleh penjual. Namun sebaliknya saya merasakan ketidaknyamanan ketika penjual tidak ramah dengan raut wajah yang jutek, dan tidak bersahabat. Hal ini sebuah hal sepele namun menentukan keberhasilan sebuah bisnis lho.

Dalam sebuah ilmu komunikasi bisnis memang faktor penentu sukses dalam bisnis yaitu dengan adanya komunikasi bisnis yang baik dengan adanya keramahan yang tercipta dalam dua pelaku bisnisnya. Banyak penelitian menyebutkan bahwa sukses dalam bisnis itu dibutuhkan 85% social skill dan 15% technical skill. Dengan melihat kondisi sebenarnya dan apa yang dituangkan oleh hasil penelitian ternyata memang benar adanya.

Berkaitan dengan hal tersebut, ternyata ada sebuah kelas webinar di Zoom Meeting yang menarik bertema Personality Development for Blogger. Saya pun mencoba mengikuti kegiatan tersebut untuk mempelajari lebih jauh. Disebutkan oleh Rudi Hilman selaku Direktur Program Development Duta Bangsa bahwa kemampuan bersosialisasi atau social skill sangat menentukan kesuksesan seseorang. “Apapun profesinya, perlu adanya hubungan komunikasi dalam bisnis maupun sosial semakin lancar,” papar Pak Rudi saat webinar yang berlangsung 2 jam tersebut dari pukul 14.00 sampai 16.00 WIB.


Pengertian Etika atau Etiket

Perlu menjadi perhatian bahwa antara etika dan etiket itu adalah dua hal yang berbeda lho. Etika adalah falsafah moral dan merupakan cara hidup yang benar dilihat dari sudut budaya, susila, dan agama yang bersifat absolut. Dalam bisnis, etika terkait dengan norma dan falsafah moral, seperti tidak menggunakan fasilitas kantor untuk kepentingan pribadi, memberikan apresiasi yang tulus, tidak menyalahgunakan kedudukan, dan bertoleransi. Begitulah aturan yang sudah hal yang lumrah di seluruh dunia.

Sedangkan di sisi lain, Pengertian dari Etiket adalah tata cara pergaulan yang baik antar manusia dan bersifat relatif, dapat berubah sesuai waktu, lokasi, atau situasi. Misalnya, bersendawa setelah makan mungkin memalukan di satu daerah, tetapi dianggap menghargai tuan rumah di daerah lain. Contoh etiket yang baik adalah tersenyum dan menyapa, membuat kontak mata, dan tidak memotong pembicaraan.

 

Fungsi Etika dan Etiket

Dengan memahami pengertian dari etika maupun etiket tersebut, berikut fungsi dari etika dan etiket:

1. Memelihara suasana yang menyenangkan.

2. Menimbulkan rasa saling menghargai.

3. Meningkatkan efisiensi kerja.

4. Meningkatkan citra pribadi dan lembaga.

 

 Dengan lebih memahami etika maupun etiket, maka akan ada dampak jika tidak/kurang memiliki etika dan etiket. Dampaknya yaitu dapat menghambat komunikasi dengan klien, menciptakan citra diri yang kurang baik, dan mengganggu kerjasama bisnis. Dengan begitu sungguh sayang dan ter la lu jika terjadinya gangguan kerjasama dalam bisnis.

 


Keterampilan Sosial yang Diperlukan dalam bisnis dan bersosialisasi dengan orang lain:

  1. Menurut pemaparan berikut cara berkenalan dan berjabat tangan:
  2. Ucapkan nama dengan jelas.
  3. Lakukan kontak mata.
  4. Senyum.
  5. Tubuh condong ke depan.
  6. Jabat tangan erat tanpa menggenggam terlalu kuat.
  7. Saat berkenalan juga perlu perhatian kepada tindakan yang salah dan kurang berarti seperti:
  8. Perkenalan di tempat umum.
  9. Pertanyaan terlalu pribadi.
  10. Menatap terlalu lama.
  11. Duduk saat diperkenalkan; lebih baik berdiri sejenak.

 

Lalu bagaimana dengan cara memperkenalkan orang lain dengan baik:

  1. Perkenalkan orang yang lebih muda kepada yang lebih tua atau bawahan kepada atasan.
  2. Orang yang lebih muda atau lebih rendah menyapa terlebih dahulu.
  3. Dalam bisnis, jabatan lebih penting daripada usia atau gender.

 

Selain itu, perlu adanya upaya untuk saling bertukar kartu nama, berikut cara bertukar kartu nama yang baik:

  1. Berikan kartu dengan dua tangan, menghadap penerima.
  2. Bacalah kartu nama terlebih dahulu.
  3. Catat informasi penting tentang orang tersebut.
  4. Sebut nama orang saat berbicara untuk apresiasi.
  5. Nah, saat bertukar kartu nama perlu juga untuk menghindari menyimpan kartu nama saat masih berbicara.

 

Pentingnya Small Talk dalam Bisnis

Dalam sebuah bisnis perlu adanya percakapan ringan sebelum memulai bisnis. Hal itu dikenal dengan small talk dengan ciri percakapan berkomunikasi tentang cuaca, hobi, lalu lintas, atau kemajuan ilmiah. Ini membantu mencairkan suasana dan menjalin ikatan emosional. Dengan keterikatan bonding  bisnis ini bisa menunjang sukses ke depannya. Dan perlu juga menghindari topik sensitif seperti politik, kesehatan, isu kontroversial, atau pertanyaan pribadi seperti usia dan berat badan.

 Setelah small talk, lanjutkan ke pembicaraan bisnis:

  1. KISS (Keep it short and simple).
  2. Ringkas pembicaraan.
  3. Peka terhadap percakapan.
  4. Berorientasi win-win solution.
  5. Seimbangkan hasil dan hubungan.

 

Dalam pembicaraan ini sebaiknya menghindari, hal-hal berikut:

  1. Bersikap egois.
  2. Mendominasi pembicaraan.
  3. Bersikap agresif atau mengintimidasi.
  4. Pilihan Kalimat yang Profesional

 

Bersikap profesional penting dalam berbicara dengan rekan bisnis atau klien. Pilih kata dan kalimat dengan hati-hati agar tidak terdengar menyalahkan atau memerintah. Hindari merendahkan diri sendiri yang dapat menimbulkan ketidakpercayaan klien.

 

Pembahasan tentang etika dan etiket bersosialisasi ini sangat bermanfaat bagi para blogger. Terima kasih kepada Pak Rudi dan Komunitas ISB atas materi yang berharga ini. Semoga bermanfaat, teman-teman!

 

Komentar

Postingan Populer